Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH Kabupaten Muba, Andi Wijaya Busro SH MHum mengatakan, peraihan piala Adipura kali ini merupakan peraihan yang ke-13. “Muba sudah meraih Piala Adipura dari tahun 2005 hingga 2019 berturut-turut. Di tahun 2020 dan tahun 2021 penilaian ditiadakan karena pandemi COVID-19. Penilaiannya baru diadakan lagi di tahun 2022 dan diumumkan di tahun ini. Penilaian Adipura lebih ketat dari tahun-tahun sebelumnya, karena selalu berevolusi dari tahun ke tahun tentang pengelolaan lingkungan,” imbuhnya.
“Jika dahulu penghargaan Adipura kategorinya hanya Terbersih tetapi sekarang tentang pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Sekayu dinilai sebagai kota kecil lantaran pengelolaan sampah dan strategis pengurangan sampah plastik di kota,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengajak warga untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Siti menegaskan aksi ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai target nasional penurunan gas emisi rumah kaca dan mendorong pengendalian perubahan iklim.
“Saya ucapkan selamat kepada daerah yang meraih penghargaan Piala Adipura Tahun 2022. Terus komitmen menjaga kebersihan di wilayah masing-masing, dan memaksimalkan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos,” tandasnya.
Dalam kesempatan pemberian Penghargaan Anugerah Adipura 2022 tersebut Pj Bupati Apriyadi Mahmud turut didampingi Kepala DLH Andi Wijaya Busro, Kepala Dinkominfo Muba Herryandi Sinulingga AP, dan Plt Kabag Protokol dan Dokumentasi Pimpinan Rangga Perdana Putera SSTP.(An)